Berdasarkan data dari Kantor Kependudukan Provinsi Kepulauan Riau, pada tahun 2007, jumlah
penduduk Batam mencapai 713.960 orang, menyumbang 51,21% dari total penduduk Provinsi Kepulauan Riau. Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi,
terutama dalam sektor industri dan perdagangan, yang memberikan kontribusi besar terhadap lapangan pekerjaan. Pulau Batam menjadi tujuan pencari kerja dari
seluruh Indonesia, dengan jumlah tenaga kerja mencapai 242.443 orang pada Juli 2006, sebagian besar diserap oleh sektor industri.
Meskipun Pulau Batam memiliki potensi sumber daya manusia, tantangan dalam ketersediaan tenaga kerja terampil
terjadi. Peningkatan kualitas tenaga kerja diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan iklim usaha di Batam. Institusi perguruan tinggi memiliki peran
penting dalam menyediakan tenaga kerja berkualitas, namun perlu dukungan data kebutuhan industri untuk menghindari penumpukan lulusan pada bidang yang tidak
dibutuhkan. Survei diperlukan untuk memetakan kebutuhan industri, memberikan panduan kepada perguruan tinggi dalam menentukan program pendidikan yang sesuai
dengan permintaan pasar di Batam.
Politeknik Negeri Batam (Polibatam) merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi Negeri Vokasi yang terletak di
Pulau Batam di kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas. Selain terletak di salah satu kawasan pusat pertumbuhan ekonomi nasional juga merupakan kawasan
terdepan dan terluar yang berbatasan langsung dengan perairan internasional. Politeknik Negeri Batam berdiri pada tahun 2000 berdasarkan Akta Pendirian Notaris
Soehendro Gautama, S.H., Tgl. 30 Mei 2000 No. 115 Yayasan Pendidikan Batam sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang berada di bawah Yayasan Pendidikan Batam
yang berasal dari ITB, UNRI, Pemko Batam dan Otorita Batam dan diresmikan oleh Mendiknas RI berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional bulan Oktober
No. 235/D/O/2000 dengan membuka tiga Program Studi (Prodi) baru yaitu Program Studi Diploma III Akuntansi (Prodi AK), Program Studi Diploma III Teknik Elekrtonika
Industri (Prodi ELIND), dan Program Studi Diploma III Aplikasi Perangkat Lunak (Prodi APL).
Dari survei yang dilakukan oleh tim Polibatam didapatkan hasil muncul kebutuhan tenaga kerja level D3 dengan bidang
keteknikan. Survey yang dilakukan pada tahun 2007-2008 tersebut akhirnya menginisiasi Polibatam untuk mendirikan program studi serta jurusan yang berkaitan dengan
pemesinan dan mekanikal.
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Batam dipersiapkan untuk menciptakan SDM yang unggul sesuai kebutuhan industri
untuk penempatan posisi quality assurance, quality control, supervisor leader pada industri minyak dan gas, otomotif, instansi pemerintahan dan swasta serta sektor
industri umum, ASN/PNS, supervisor pemesinan dan teknisi pemesinan tingkat madya, designer mesin dan drafter tingkat madya, serta welding inspector. Keseluruhan program
kedepan akan mampu menghasilkan tenaga kerja terampil, kreatif, inovatif dan adaptif sehingga dapat memberikan solusi atas keterbatasan tenaga kerja di bidang keteknikan.
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Batam juga menjadi rujukan jurusan serumpun dimana hal tersebut dapat dilihat dari
adanya kunjungan ke Jurusan Teknik Mesin. Kunjungan tersebut rata-rata ditujukan terkait dengan metode pembelajaran, peralatan laboratorium, kurikulum dan juga studi
banding terhadap mahasiswa. Jurusan Teknik Mesin khususnya Program Studi Teknik Mesin sering menjadi rujukan dalam hal membina hubungan dengan industri dan juga terkait
dengan pembelajaran yang dilakukan. Meskipun demikian, perbaikan dan pembaharuan sistem selalu dilakukan guna memenuhi kebutuhan industri yang terus menerus mengalami perubahan.
Banyaknya minat calon mahasiswa dan juga kebutuhan akan tenaga di bidang-bidang tersebut, mendorong Polibatam untuk membuka beberapa
prodi yang berasal dari KBK yang ada di Jurusan Teknik Mesin. Prodi pertama yang diusulkan untuk dibuka adalah Prodi Teknik Mesin. Selanjutnya dengan diberikannya mandat
pembukaan Prodi Diploma III Teknik Mesin (MS) berdasarkan SK Kementerian Pendidikan Nasional No.158/E/O/2012 bersama itu pula dibentuk Jurusan Teknik Mesin yang membawahi
Prodi Mesin (Prodi MS). Jurusan Teknik Mesin berkembang dan kemudian membuka Program Studi D3 Teknik Perencanaan dan Konstruksi Kapal (2016), Program Studi Teknik Perawatan
Pesawat Udara (2017). Pada tahun 2022, Jurusan Teknik Mesin Sudah membuka 5 prodi yang antara lain sebagai berikut:
- Program Studi D3 Teknik Mesin (D3 TM)
- Program Studi D3 Teknik Perawatan Udara (D3 TPPU)
- Program Studi D4 Teknologi Rekayasa Konstruksi Perkapalan (D4 TRKP)
- Program Studi D4 Teknologi Rekayasa Pengelasan dan Fabrikasi (D4 TRPF)
- Program Studi D4 Teknologi Rekayasa Metalurgi (D4 TRM)
- Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI)